Malam minggu
Iwan menyodorkan sebuah buku pada Berlin
"Apa nih? Tuntunan Shalat Lengkap?" Berlin menerimanya dengan bingung
"Aku mau kamu belajar Islam"
"Why?"
"Because i wanna marry u, and i wish u r moslem"
"And d first that i have to learn is Pray??"
Iwan tersenyum "Baca aja dulu, nanti kalau bingung kamu kan bisa nanya ke aku, anytime"
Ada sedikit penolakan pada Berlin, tapi toh akhirnya ia menerima juga buku tersebut
Rabu sore
"Sudah kamu baca buku Tuntunan Shalat yang aku kasih?"
"Sudah, sedikit"
"Any question?"
"A lot"
"And whats that?"
"Banyak sekali sampai menurut aku kamu harus panggil guru ngajimu untuk bantu menjelaskan"
"Heyy kenapa ngomongnya begitu?"
"Forget it, udah dulu yah, bye" Berlin mematikan telepon, masih jengkel dengan sikap Iwan yang terkesan memaksa, egois kenapa hanya aku yang disuruh belajar agamanya? kenapa dia ngga mencoba untuk menerima agamaku? Apa semua orang Islam seperti itu?? Arrghh
Jum'at di minggu berikutnya
"Lin, kamu masih jalan sama Iwan?" Frencis kakak semata wayang bertanya
"Masih"
"Kamu tuh kenapa sih? pacaran selaalu aja dapetnya beda agama. Memang temen 1 gereja ngga ada yang oke apa"
"Meneketempe, emangnya aku rencanain. Orang pas cocoknya sama mereka" Berlin meninggalkan dari ruang tivi, males membahas hal seperti ini
"Tuh kan kalau diajak ngomong langsung deh kabur" tatapan sinis Frencis hanya bertemu dengan punggung Berlin
Selasa, Satu bulan kemudian
"Mi... Kalau aku, baru pengandaian nih Mi, belum beneran, kalau misalnya aku pindah agama bagaimana?"
Mami menghentikan membaca majalah lalu memperhatikan Berlin yang masih menanti jawaban
"Memang kamu udah serius banget sama Iwan? Yakin itu pilihan terbaikmu? Mami ngga mau kamu kecewa, ngga mau kamu salah langkah"
Minggu, masih dibulan yang sama
"Beb, kamu tahu ngga? Dulu itu Nabi Ibrahim sebelum akhirnya menyembah Tuhan yang satu, beliau menyembah matahari loh, dia lihat koq matahari itu kuat sekali, walaupun jaraknya yang jauh tapi panasnya terik dan jadi cikal bakal kehidupan. Lalu ia pun menyembahnya. Tapiii koq tahu-tahu matahari turun dari singgasana terus terbenam digantikan oleh bulan. Saat itulah Nabi Ibrahim berpikir mungkin yang pantas disembah itu bulan. Bulan lebih hangat padahal sama-sama bulat,cahayanya pun tidak menyilaukan. Ia mengamati indahnya bulan. Eeh tahu-tahu bulannya hilang juga digantikan oleh matahari"
Berlin diam, mendengarkan dengan ekspresi datar
"Terus akhirnya Nabi Ibrahim dapat hidayah, ia berpikir yang harusnya disembah adalah yang menciptakan matahari dan bulan dan lainnya" Iwan meneruskan
"Hffff perlu ya aku didongengin kaya gini"
"Siapa yang ngedongeng, aku lagi kasih kamu pencerahan, kali aja kamu dapet hidayah juga, kaya Nabi Ibrahim hehe"
"Kamu tuh maksa banget sih"
"Siapa yang maksa beeb, ngga ada koq yang maksa, bahkan Rasulullah aja tugasnya hanya menyampaikan bukan memaksa. Keputusan tetap di tangan individu masing-masing, yang penting kebenaran udah disampaikan"
"Kamu yakin agama kamu yang paling benar? buktinya apa?"
"Beeb.."
"Sudahlah beb, ngga mau ngomongin kaya ginian, masalah ini tuh tabu banget, terlalu sensi. Bahkan dibelahan bumi lain hal ini menimbulkan kekerasan fisik. So stop lecturing me" Berlin menangkupkan kedua tangannya di dada pertanda ia ogah membahas hal ini
Minggu, minggu lain dibulan yang sama
"Haloo, my bebeb lagi apa?"
"Lagi mau ke gereja bareng keluarga, kamu?"
"Aku hari ini mau nemenin mama ke Masjid Sunda Kelapa, ada Tabligh Akbar"
"Okeh, ttdj"
"U too, love u"
Satu bulan kemudian
Beb, kita break dulu yah. Aq pusing dengan hubungan kita. I do love u but banyak sekali pertimbangan yang harus dipikirkan. Maaf aq cuma sms, itu karena aq ngga berani ngomong langsung sama km. Please km jangan paksa aq dulu ya. If u really love me u will give me space to think. Ngga usah dibales juga sms ini karena pasti aq jadi melted.. Maaf yaa. Lov u
Send
Yah Beb, koq kamu tega sih mau break, kita udah pacaran 3 tahun, aku sampe harus menunda rencana merit mudaku gara-gara nungguin kesiapan kamu. Pls how can i not meet u? Pdhal almost 4 times a week kita sama2, beb.. maaf bukannya aku memaksa, sumpah ngga ada maksud untuk jadi egois. I just wanna marry u and jadi imam km, its bcoz i lov u
Closed, Not Sent.
ok lgsg k TKP :)
ReplyDelete