Friday, January 6, 2012

Si Penyuruh (X)

Di sekolah, kampus atau kegiatan publik lainnya Erli terkenal dengan ringan tangan alias suka menolong tapi bagaikan ada tombol mati hidup sifat menolongnya otomatis mati ketika berada dirumah. Ia menjadi pemalas, korban yang paling sering merasakan kemalasannya adalah Dinda. 

Semua orang dirumah, termasuk Mac Gyver berharap sifat malasnya hilang ketika menikah, tapi ternyata hal itu tidak terjadi, bagai purnama mengharap pertemuan dengan mentari pagi yang indah, seperti itu pulalah harapan mereka.

Tapi Dinda bisa bernafas agak lega karena setelah menikah sifat kemalasan Erli teralihkan kepada Ara. Berbanding terbalik dengan Dinda, Bunda justru tidak bisa bernafas lega, putri pemalasnya yang hobi menyuruh orang akan membuat kredibiltas bunda dipertanyakan : Sebenarnya selama ini Bunda sudah mendidik Erli dengan benar atau tidak? Begitu kira-kira pertanyaannya..

Bila dilist akan seperti inilah Erli yang malas menyuruh Dinda Ara :

  1. "Beeeb, tolong ambilkan handuk doongg" Erli berteriak dari dalam kamar mandi yang ada dikamar mereka "Dimana?" Ara sedang mengerjakan tugas kuliahnya, diruang tengah didepan kamar mereka "Di Balkon laahh" Erli mengeluarkan tangan, menunjuk ke arah balkon yang terdapat diluar kamar mereka
  2. "Beeb tidur yuukk, ngantuk" Erli naik ke tempat tidur dengan wajah centil menggoda, bagai memberikan isyarat kepada Ara untuk mematikan laptopnya "Ooke" Ara memencet tombol shut down, naik ke kasur lalu.. "Tapi aku haus, ambilin minum dulu dong sayaaaanggg"
  3. "Eh kamu tahu ngga, tadi pagi Bik Jum bikin kue" Erli memeluk Ara dari belakang "Kue apa?" Ara masih diantara tugas-tugas kuliahnya "Pancake Durian, tuuh ada dikulkas, dingiin, siap untuk disantap, kamu mau??" "Bolleh" "Ya sudah sana ambil, aku tunggu dikamar ya beb, kita nonton dvd yuuk" Erli melenggang masuk kamar tanpa dosa
  4. "Kangeeennn, kamu dimanaa??" "Baru sampe kost-an, capek banget mengejar-ngejar dosen" "Kasihan, sudah makan belum suamikuuu?" "Sudah Alhamdulillah tadi mampir beli nasi goreng" "Ooh begitchu, eh mumpung ingat, nanti kalau jum'at kamu pulang bawain aku keripik mak icih yah" "Hah?? nyarinya dimana?" "Nanti aku pantengin twitternya, kalau pas lagi jualan di deket-deket lokasi kamu, aku kasih tau ya sayaaangg"
  5. Jam 12 malam, setelah bercengkrama "Aku lapar" "Terus?" "Enak kali ya makan mie rebus pakai telur, sosis, and irisan cabe rawit" "Ya sudah sana bikin" "Kamu ngga laper?" "Ngga" "Laper doongg" "Memang kenapa?" "Ya kalau kamu laper kamu yang masak mie, sekalian aku dimasakin juga gituh"
  6. "Maaac.. dduh bandel banget sih nih kucing" Erli masuk kamar dan mendapati Mac Gyver duduk manis di meja riasnya, bedaknya tumpah dan mengotori lantai "Katanya kucing pintar" "Iya memang, tolong dong ambilin sapu" "Kamu mau kemana?" "Bawa Mac turun, kamu yang nyapu yah"
  7. Saat mereka sedang menonton tivi diruang bawah dan telpon berbunyi "Sayang, telpon bunyi, angkat dong" Erli masih menancapkan pandangannya ke layar kaca 
Dan contoh-contoh sepele lainnya yang memang layak membuat seorang Bunda khawatir. Bukannya Bunda tidak pernah membicarakan hal tersebut kepada Erli, tapi Erli merasa hal-hal itu adalah wajar

"Memang kalau seperti itu termasuk kekurang ajaran terhadap suami ya Bun"
"Hmm tentu, tidak pantas seorang istri menyuruh suami, apalagi sampai nyuruh membuatkan makanan, itu kewajiban istri"
"Anggap saja itu suatu trik, bumbu dalam pernikahan?"
"Boleeh, tapi tidak terus-terusan Lii, kasihan juga Ara nya. Dia seorang pria, dia harus menjaga martabatnya. Kalau istrinya tukang menyuruh seperti kamu mau ditaruh dimana wajahnya? Bunda juga jadi ikutan malu. Nanti disangka Ara Bunda tidak pernah mengajarkan kamu sopan santun sampai-sampai kamu berlaku seenaknya terhadap suami sendiri"

Erli diam

"Kamu pernah melihat Bunda menyuruh ayah tidak?" Erli menggeleng
"Kalaupun mau, ayah yang akan melakukannya untuk Bunda. Dan kalaupun Bunda menyuruh Ayah, Bunda tidak akan melakukannya terang-terangan. Salah satu tugas istri adalah menjaga kehormatan suaminya. Menjaga aib suaminya. Memperlihatkan kepada dunia bahwa ia bisa mengurus suami dengan baik. Memperlihatkan kepada dunia bahwa ia menjunjung tinggi sang suami. Itu baru istri yang shalehah"

Erli mendengarkan dengan khidmat. Ternyata nikah itu tidak mudah, begitu banyak yang perlu dipelajari. Begitu banyak sikap yang lebih harus dijaga. Hmm mungkin karena itu juga Nikah dikatakan sebagai ibadah untuk menyempurnakan separuh iman, karena dalam pernikahan ada adab-adab untuk menjadi manusia seutuhnya

Mata Erli berkaca-kaca, ia memeluk Bunda dan berkata "Makasih Bun... Aku sayang Bunda, aku ngga mau mempermalukan Bunda dengan menjadi istri yang kurang ajar, ajari aku terus yah" Bunda mengelus kepalanya, ia mengangguk tanda mengiyakan


-10062/50000-

No comments:

Post a Comment

Friends *ThankU ;)

About Me

My photo
i collecting words around me on my post
Penguin Jogging